Assalamualaikum!
Alhamdulillah, setelah postingan saya sebelumnya yaitu tentang persiapan dan packing list sebelum keberangkatan, kali ini saya akan melanjutkan cerita perjalanan umroh kami bersama balita. Bagian 2 ini akan menceritakan tentang pengalaman kami di Madinah.
Langsung saja ya :)
Kami berangkat dari Schiphol Amsterdam pukul 15.00, kemudian kami transit di Cairo jam 10 malam dan sampai di Madinah pukul 4 pagi keesokan harinya. Sampai di bandara Madinah, antrian imigrasi panjang sekali. Seketika saya berdoa semoga Dinara anteng dan tidak bosan. dan Ma sya Alloh... begitu rombongan kami datang, petugas bandara membuka loket imigrasi baru dan kami tidak harus menunggu lama. "Alhamdulillah, rejeki kamu, neng..." sambil mengusap Dinara. Setelah melalui proses pemeriksaan imigrasi dan mengambil bagasi, kami menuju hotel dan sampai di hotel sekitar pukul 06.30 pagi. Kami langsung sarapan dan istirahat di hotel (hehe iya kami hanya tidur beberapa jam saja selama di perjalanan) sehingga saat siang hari kami siap ke Masjid Nabawi. Meskipun kami pergi dengan rombongan Diwan Travel, but most of the time we spent our time just the three of us. Menurut kami lebih flkesibel seperti ini, jadi tidak usah saling tunggu yang lain :)
Di hari pertama kami di Madinah, hal yang kami lakukan adalah menukar uang. Di sela waktu sholat, kami mencari money exchange yang dekat dari hotel. Alhamdulillah, ratenya cukup baik. 1 euro kira-kira 4.4 riyal. Kalau pun mau ambil uang dari ATM juga bisa. Setahu saya, bank Alinma dan bank Al Rajhi tidak mengenakan charge Alhamdulillah. Kemudian kami membeli SIM Card. Pilihannya banyak namun SIM Card yang kami beli adalah Mobily karena counter yang terdekat dari hotel ya itu hehehe.. Harga 75 Riyal sudah termasuk SIM card yang diisi dengan paket internet 2 GB dan pulsa telepon 25 Riyal.
Sholat berjamaah di Masjid Nabawi
Alhamdulillah, selama 6 hari di Madinah, kami bisa mengikuti hampir seluiruh waktu solat berjamaah di Masjid Nabawi. Tapi untuk sholat subuh, saya selalu sholat di hotel karena Dinara masih terlelap tidur. Kasihan juga kalau dipaksa bangun :) Jadi yasudah Ayahnya saja yang ke masjid. :) Pintu gerbang untuk tempat sholat perempuan dimulai dari pintu no 29. Kalau dari arah datang dari hotel Hayatt International, pintu masuk terdekat dari hotel adalah pintu no 37 sehingga butuh cukup waktu untuk berjalan plus mencari tempat untuk sholat :)
Tips #1 Usahakan sudah berada di Masjid 10 menit sebelum adzan supaya tidak terburu-buru dan anak juga senang bisa pilih-pilih tempat sholat.
Kan disana orangnya banyak sekali. Kalau terpisah, terus janjian ketemuan dengan suami bagaimana?
Alhamdulillah, selama 6 hari di Madinah, kami bisa mengikuti hampir seluiruh waktu solat berjamaah di Masjid Nabawi. Tapi untuk sholat subuh, saya selalu sholat di hotel karena Dinara masih terlelap tidur. Kasihan juga kalau dipaksa bangun :) Jadi yasudah Ayahnya saja yang ke masjid. :) Pintu gerbang untuk tempat sholat perempuan dimulai dari pintu no 29. Kalau dari arah datang dari hotel Hayatt International, pintu masuk terdekat dari hotel adalah pintu no 37 sehingga butuh cukup waktu untuk berjalan plus mencari tempat untuk sholat :)
Tips #1 Usahakan sudah berada di Masjid 10 menit sebelum adzan supaya tidak terburu-buru dan anak juga senang bisa pilih-pilih tempat sholat.
Sholehah terus ya Dinara.. |
Keluarga Adharis di Masjid Nabawi, Alhamdulillah Alhamdulillah.. |
Kan disana orangnya banyak sekali. Kalau terpisah, terus janjian ketemuan dengan suami bagaimana?
Sebelumnya kami menentukan dulu meeting point sebelum kami pergi ke tempat sholat kami masing-masing, misalnya di depan pintu no 35 atau di dekat screen sebelah tempat mengambil air minum dekat tempat sholat wanita. Kami pun ganti-gantian pegang Dinara. Misalnya kalau maghrib Dinara sama saya, berarti ketika Isya Dinara sama ayahnya. Ya diatur-atur begitu hehehe..Untuk tempat sholat, tentu saya lebih senang sholat di dalam masjid. Namun Dinara nampak lebih senang sholat di luar, mungkin sambil menunggu kami sholat sambil melihat langit. hehe. Tak jarang banyak anak kecil juga yang sedang menunggu orangtuanya sholat sehingga Dinara nambah teman baru deh.
Karena jarak waktu sholat Maghrib - Isya cukup sebentar maka kami memilih untuk menunggu di pelataran masjid, sambil tilawah atau main dengan Dinara sehingga kami makan malam either sebelum maghrib alias jam setengah 6 sore atau setelah Isya sekalian. Itu sih buat orangtuanya aja ya.. Untuk Dinara, saya selalu siapkan bekal setiap kami pergi sholat berjamaah ke mesjid.
Ziarah ke Masjid Quba, Uhud dan Kebun Kurma
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang telah bersuci (berwudhu di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba lalu shalat di dalamnya dua rakaat, maka baginya sama dengan pahala umrah." (Sunan ibn Majah, no 1412).
Keutamaannya tinggi sekali ya.. Pada saat kami kesana, tempat sholat bagian perempuan penuh sekali. Untuk memasukinya saja cukup sulit. Dinara pun harus saya gendong dan ikut serta berdesak-desakan. Kala itu Saya tidak ada bayangan sama sekali akan banyaknya jamaah perempuan yang masuk. Tapi Alhamdulillah Alhamdulillah, Allohu akbar, Dinara tidak menangis dan sabaaaaar banget :')
Tips #2 Sebelum ke tempat sholat masing-masing, alangkah baiknya dicek dulu kondisi tempat sholat perempuan. Apabila kondisinya sangat penuh, lebih baik anak dibawa bersama dengan ayahnya ke tempat sholat laki-laki, karena terlihat tempatnya cenderung lebih luas dan lebih teratur.
Setelah itu kami pergi ke gunung Uhud. Ma sya Alloh, Dinara senang sekali ikut mendaki bersama kami. Mungkin Dinara kangen dengan space luas sehingga Dinara berlari-lari, sambil menyanyi "Let it go.. let it go.." Gak apa-apa deh, asal tidak mengganggu yang lain. hehe..
Tips #2 Sebelum ke tempat sholat masing-masing, alangkah baiknya dicek dulu kondisi tempat sholat perempuan. Apabila kondisinya sangat penuh, lebih baik anak dibawa bersama dengan ayahnya ke tempat sholat laki-laki, karena terlihat tempatnya cenderung lebih luas dan lebih teratur.
Di depan Mesjid Quba |
Setelah itu kami pergi ke gunung Uhud. Ma sya Alloh, Dinara senang sekali ikut mendaki bersama kami. Mungkin Dinara kangen dengan space luas sehingga Dinara berlari-lari, sambil menyanyi "Let it go.. let it go.." Gak apa-apa deh, asal tidak mengganggu yang lain. hehe..
Setelah itu kami mengunjungi kebun kurma. Disana kami tidak membeli apa-apa karena harganya lebih mahal daripada di pasar kurma. Namun, uang apapun diterima lho disini. Kalau mau bayar dengan Rupiah atau Ringgit juga bisa :)
Kebun Kurma |
Tempat makan
Nah, karena travel hanya termasuk sarapan saja, maka kami harus mencari sendiri untuk makan siang dan makan malam. Alhamdulillah di hari-hari awal kami makan bekal yang kami bawa, seperti rendang, abon, kering tempe kacang hehe.. Kami pun membawa beras dan rice cooker sehingga kami tinggal membeli lauknya saja. Lebih hemat kan hehe.. Berikut tempat makan rekomendasi kami.
- Al-Baik
Al Baik merupakan tempat makan fast food yang cukup populer di Madinah. Lokasinya bisa dilihat di link ini. Porsinya banyak dan harganya yang ramah di dompet. Saya selalu membeli 1 porsi untuk dimakan berdua. Harganya untuk 1 paket broast dengan isi 4 ayam, 1 kentang dan 1 buah roti burger adalah 13 Riyal. Tempat makan ini selalu ramai pengunjung dan tempat antriannya dipisah lho. Ada tempat antri take away untuk laki-laki, take away untuk perempuan, dine-in untuk single, dan dine-in untuk keluarga. Nah, antrian yang biasanya penuh adalah antrian take away untuk laki-laki. Diperlukan kesabaran yang ekstra pokoknya hehe (kata teman yang sudah pernah antri disana).
Tips #3 Karena membawa anak, kami masuk ke antrian untuk keluarga. Pintu masuk untuk antriannya berbeda dengan pintu utama yaitu masuk lewat Al Jazeera Mall lalu naik ke lantai 2.
- Zam-zam Restaurant
Restoran ini masih di kompleks yang sama dengan Al-Baik, di Al Jazeera complex. Lagi-lagi porsinya besar. Jadi lebih baik beli satu porsi dahulu kemudian kalau kiranya kurang ya bisa beli lagi. Kalau tidak salah, yang Rice with Half Chicken ini harganya 16 Riyal. Antriannya tidak sepanjang di Al-Baik kok, rasanya juga enak.
Al Baik merupakan tempat makan fast food yang cukup populer di Madinah. Lokasinya bisa dilihat di link ini. Porsinya banyak dan harganya yang ramah di dompet. Saya selalu membeli 1 porsi untuk dimakan berdua. Harganya untuk 1 paket broast dengan isi 4 ayam, 1 kentang dan 1 buah roti burger adalah 13 Riyal. Tempat makan ini selalu ramai pengunjung dan tempat antriannya dipisah lho. Ada tempat antri take away untuk laki-laki, take away untuk perempuan, dine-in untuk single, dan dine-in untuk keluarga. Nah, antrian yang biasanya penuh adalah antrian take away untuk laki-laki. Diperlukan kesabaran yang ekstra pokoknya hehe (kata teman yang sudah pernah antri disana).
Tips #3 Karena membawa anak, kami masuk ke antrian untuk keluarga. Pintu masuk untuk antriannya berbeda dengan pintu utama yaitu masuk lewat Al Jazeera Mall lalu naik ke lantai 2.
Foto diambil dari sini |
1 porsi Chicken Meal. Foto dari sini |
- Zam-zam Restaurant
Restoran ini masih di kompleks yang sama dengan Al-Baik, di Al Jazeera complex. Lagi-lagi porsinya besar. Jadi lebih baik beli satu porsi dahulu kemudian kalau kiranya kurang ya bisa beli lagi. Kalau tidak salah, yang Rice with Half Chicken ini harganya 16 Riyal. Antriannya tidak sepanjang di Al-Baik kok, rasanya juga enak.
Raudhah
“Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah di antara taman-taman surga” (HR. Bukhari no. 1196) .Raudhah merupakan salah satu dari tempat-tempat mustajabnya doa. Tak heran jika orang-orang berbondong-bondong datang ke Raudhah. Tanda kita sudah berada di Raudhah adalah karpet yang berwarna hijau (berbeda dengan warna karpet masjid Nabawi yang berwarna merah) dan tiang-tiang putih dengan ornamen kaligrafi yang khas. Di dalam kawasan ini juga merupakan letak makam Rasulullah SAW dan juga dua sahabat Saidina Abu Bakar R.A dan Saidina Umar R.A. Untuk jamaah laki-laki, Raudhah dibuka 24 jam. Masuk dari pintu nomor 1, As-Salam Gate.
Pintu masuk ke Raudhah untuk jamaah laki-laki |
Pintu nomor 1 Masjid Nabawi Gerbang As Salam |
Untuk jamaah perempuan, Raudhah hanya dibuka di waktu-waktu tertentu yaitu waktu dhuha, setelah setelah Dzuhur dan setelah Isya. masuk ke Raudhah melewati pintu nomor 25, Uthman Bin Affan Gate.
Pintu masuk menuju Raudhah untuk jamaah perempuan |
Suasana antrian menuju Raudhah |
Saya pergi ke Raudhah sendirian. Awalnya agak takut juga karena kebanyakan yang pergi kesana berkelompok, katanya agar bisa saling menjaga. Namun, Alhamdulillah, waktu itu saya baik-baik saja. Positifnya, saya jadi tidak begitu banyak mengobrol saat menunggu. Saya bisa fokus beribadah, membaca Al-Qur'an atau membaca list doa yang sudah disiapkan. Jujur saja, waktu menunggunya lebih lama dibandingkan dengan waktu berada di Raudhah. Sebagai gambaran, ketika saya ke Raudhah ba'da dzuhur, mulai mengantri pukul 13.30 dan waktu selesai kira-kira paling cepat pukul 14.45. Kalau waktu dhuha, mulai mengantri pukul 08.00 dan keluar pukul 09.30. Oh iya, ketika hari Jumat, saya merasa jamaahnya lebih banyak dari biasanya. Ada hal yang sangat membekas di ingatan saya kala itu. Saat saya menunggu memasuki Raudhah, saya bertemu dengan seorang Ibu yang membawa anaknya yang berumur 6 tahun. Beliau berkata "kuncinya sabar, sabar, dan sabar. Jangan sampai dorong-dorong. Kita mau ke Raudhah kan untuk beribadah dan itu hukumnya sunah. Kalau kita ke Raudhah tapi malah jadi dzalim ke orang lain karena dorong-dorong, kita malah rugi."
Tips #4 Ketika masuk dari pintu nomor 25, coba ke shaf bagian depan di bagian kiri. Lalu nanti askar akan mengelompokan kita berdasarkan suku bangsa. Nah, ikutilah askar yang membawa papan bertuliskan "Kelompok berbahasa Melayu". Turuti apa kata Askar ya. Kalau Askar bilang "Ibu, duduk", duduklah. Bila askar berkata "Ibu, jalan", maka ikuti askar. Selanjutnya, sabar dan sabar dan sabar, in sya Alloh kebagian sholat sunnah di Raudhah 😊
Baca Juga : Umroh dengan Balita : Mekkah
Taiba Market
Nah, saatnya belanja oleh-oleh! Lengkap lho! Mulai dari abaya, sajadah, kopeah dan yang lainnya. Harga abaya dimulai dari 20 Riyal, kualitasnya pun macam-macam. Penjualnya rata-rata bisa bahasa Indonesia lho. Ayo bu, dipilih dipilih dipilih.. 😎 Harga sajadah juga sesuai dengan modelnya : macam-macam :) Mulai dari sajadah kecil yang bisa dimasukan ke dalam tas, sampai sajadah yang bisa menjadi matras. Tidak cuma membeli oleh-oleh, Suami pun membeli kain ihram disini seharga 40 Riyal. Kalau kata suami mah bahannya enak menyerap keringat dan kainnya besar sehingga nyaman untuk digunakan ketika berihram.
Tips #4 Ketika masuk dari pintu nomor 25, coba ke shaf bagian depan di bagian kiri. Lalu nanti askar akan mengelompokan kita berdasarkan suku bangsa. Nah, ikutilah askar yang membawa papan bertuliskan "Kelompok berbahasa Melayu". Turuti apa kata Askar ya. Kalau Askar bilang "Ibu, duduk", duduklah. Bila askar berkata "Ibu, jalan", maka ikuti askar. Selanjutnya, sabar dan sabar dan sabar, in sya Alloh kebagian sholat sunnah di Raudhah 😊
Baca Juga : Umroh dengan Balita : Mekkah
Nah, saatnya belanja oleh-oleh! Lengkap lho! Mulai dari abaya, sajadah, kopeah dan yang lainnya. Harga abaya dimulai dari 20 Riyal, kualitasnya pun macam-macam. Penjualnya rata-rata bisa bahasa Indonesia lho. Ayo bu, dipilih dipilih dipilih.. 😎 Harga sajadah juga sesuai dengan modelnya : macam-macam :) Mulai dari sajadah kecil yang bisa dimasukan ke dalam tas, sampai sajadah yang bisa menjadi matras. Tidak cuma membeli oleh-oleh, Suami pun membeli kain ihram disini seharga 40 Riyal. Kalau kata suami mah bahannya enak menyerap keringat dan kainnya besar sehingga nyaman untuk digunakan ketika berihram.
Bin Dawood hypermarket
Pasar Kurma
Di hari sebelum kami ke Mekkah, kami pergi ke Pasar Kurma. Disana tokonya banyak sekali, dan semuanya menjual kurma(ya iyalah namanya juga pasar kurma hehe). Ketika masuk kesana kami sempat bingung juga mau ke toko yang mana.
Akhirnya kami beli ke toko Tomoor (kalau gak salah tokonya nomor 1, pokonya toko gede dan ada di tengah). Kurma ajwa saya dapat dengan harga 40 Riyal per kilo. Sedangkan waktu saya ke Kebun Kurma, harga kurma ajwa sekitar 60-70 Riyal per kilo. WOW.
Di hari sebelum kami ke Mekkah, kami pergi ke Pasar Kurma. Disana tokonya banyak sekali, dan semuanya menjual kurma
Akhirnya kami beli ke toko Tomoor (kalau gak salah tokonya nomor 1, pokonya toko gede dan ada di tengah). Kurma ajwa saya dapat dengan harga 40 Riyal per kilo. Sedangkan waktu saya ke Kebun Kurma, harga kurma ajwa sekitar 60-70 Riyal per kilo. WOW.
Tips #5 Beli kurma lebih baik ke pasar kurma saja ya.. Insya Alloh lebih murah hehehe..
Dulu sering kali saya lihat foto Madinah di feed instagram dengan caption 'Rindu'. Saya berkata dalam hati, benarkah? Masya Alloh, sekarang saya sendiri merasakannya. Suasana masjid Nabawi yang menyejukkan hati, Raudhah yang ngangenin walaupun waktu antrinya lebih lama daripada waktu berdiam disana, pintu lift yang super sibuk ketika akan masuk waktu sholat karena banyak orang yang ingin ke masjid, jamaah yang saling sapa dengan 'Assalamualaikum', anak-anak yang menemani ibu-bapaknya di masjid, dan yang lainnya.. Semoga Alloh mengundang kita semua untuk berkunjung kesana (lagi) bersama dengan keluarga dan orang-orang tercinta, aamiin.. Sekian cerita pengalaman kami selama di Madinah. Semoga pengalaman dan tips-tips di atas bisa bermanfaat dan dapat membantu teman-teman ya :)
Dulu sering kali saya lihat foto Madinah di feed instagram dengan caption 'Rindu'. Saya berkata dalam hati, benarkah? Masya Alloh, sekarang saya sendiri merasakannya. Suasana masjid Nabawi yang menyejukkan hati, Raudhah yang ngangenin walaupun waktu antrinya lebih lama daripada waktu berdiam disana, pintu lift yang super sibuk ketika akan masuk waktu sholat karena banyak orang yang ingin ke masjid, jamaah yang saling sapa dengan 'Assalamualaikum', anak-anak yang menemani ibu-bapaknya di masjid, dan yang lainnya.. Semoga Alloh mengundang kita semua untuk berkunjung kesana (lagi) bersama dengan keluarga dan orang-orang tercinta, aamiin.. Sekian cerita pengalaman kami selama di Madinah. Semoga pengalaman dan tips-tips di atas bisa bermanfaat dan dapat membantu teman-teman ya :)
Masya Allah Nnaaa Alhamdulillah ya bisa kesana sekeluarga,, hehe,, ikut seneng,, Ya Allah eta bin dawood jd inget dlu sama ade aku bolak balik sini mulu tiap hari,, hehe,, pengen balik lg kesana jdnya,, semoga ada rejekinya yaa,,Amin Ya Allah :)
ReplyDeleteHalo tha! Makasih banyak sudah berkunjung kesini ^_^
DeleteAlhamdulillah tha.. Semoga kita semua bisa kesana lagi ya bersama orang-orang tercinta, aamiin aamiin aamiin :)